Manfaat dan Kerugian Kangkung untuk Kesehatan: Fakta atau Mitos?

kangkung
sumber : Pinterest

Kangkung adalah sayuran hijau yang sering ditemukan dalam masakan Asia Tenggara. Selain memiliki rasa yang segar dan enak, kangkung juga mengandung berbagai nutrisi penting yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, di sisi lain, ada beberapa kontroversi tentang bahaya penggunaan kangkung untuk kesehatan. Artikel ini akan membahas manfaat dan kerugian kangkung untuk kesehatan dan apakah hal tersebut benar-benar fakta atau mitos.

1. Manfaat Kesehatan Kangkung

Kangkung mengandung banyak nutrisi seperti vitamin A, C, dan K, serat, zat besi, kalsium, dan magnesium. Nutrisi ini sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia, seperti menjaga kesehatan mata, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pencernaan, dan menjaga kesehatan tulang. Kangkung juga mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid yang bisa melindungi tubuh dari radikal bebas dan mengurangi risiko kanker.

2. Kerugian Kesehatan Kangkung

Meskipun kangkung sangat bergizi, ada beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi kangkung. Kangkung dapat mengandung parasit seperti Fasciola gigantica yang dapat menyebabkan fascioliasis pada manusia. Selain itu, kangkung juga dapat terkontaminasi oleh logam berat seperti merkuri dan kadmium dari lingkungan yang tercemar. Konsumsi kangkung yang terkontaminasi logam berat dapat menyebabkan kerusakan organ, kerusakan saraf, dan masalah kesehatan lainnya.

3. Fakta atau Mitos

Pernyataan bahwa kangkung berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat berbahaya seperti arsenik adalah salah. Beberapa studi menunjukkan bahwa kangkung memang mengandung arsenik, tetapi konsentrasinya sangat rendah dan tidak mencapai tingkat yang berbahaya bagi manusia. Namun, risiko terkontaminasi oleh parasit dan logam berat masih menjadi masalah serius yang perlu diwaspadai.

4. Cara Mengurangi Risiko

Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko konsumsi kangkung yang terkontaminasi oleh parasit dan logam berat. Pertama, pastikan untuk mencuci kangkung dengan air bersih sebelum dimasak. Kedua, pilih kangkung yang ditanam di lahan yang bersih dan bebas dari polusi. Ketiga, hindari memasak kangkung dengan minyak bekas yang telah digunakan berkali-kali karena dapat meningkatkan risiko terkontaminasi zat berbahaya.

 

Daftar Pustaka

Fitriani, D. P., & Ariyanto, T. (2019). Deteksi Parasit pada Kangkung Segar yang Diperoleh dari Beberapa Pasar di Jakarta. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 5(2), 142-148.

Jaafar, J., Mustapha, N. M., & Othman, M. R. (2017). Heavy metals in water and selected vegetables from agricultural areas in Selangor, Malaysia. Environmental Science and Pollution Research, 24(14), 12546-12554.

Kheok, S. W., & Jamaludin, M. (2014). Total arsenic in raw and cooked commercial fish and shellfish samples in Malaysia. Food Control, 40, 298-302.

Pongpiachan, P., Tipmanee, D., & Chantara, S. (2019). Bioaccumulation of cadmium and lead in water spinach (Ipomoea aquatica Forsk.) under different irrigation conditions. Chemosphere, 217, 193-199.

Sembiring, E. N., & Sari, M. (2018). Analisis Logam Berat (Pb, Cd, Cu, dan Zn) pada Kangkung (Ipomoea aquatica) dan Air di Kecamatan Percut Sei Tuan Kota Medan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1-9.

Komentar

Postingan Populer