Langsung ke konten utama

Unggulan

Masa Dewasa Madya dalam Perspektif Biologis dan Psikologis

Pendahuluan Usia 40 hingga 60 tahun sering disebut sebagai masa dewasa madya (middle adulthood), fase kehidupan yang unik karena mempertemukan stabilitas hidup dengan tanda-tanda awal penuaan . Di usia ini, manusia telah mencapai puncak pengalaman dan tanggung jawab, baik secara profesional, sosial, maupun keluarga. Namun bersamaan dengan itu, mulai terjadi berbagai perubahan biologis yang menandai pergeseran fungsi tubuh. Artikel ini akan mengulas perkembangan pada usia 40–60 tahun dengan fokus pada: Aspek biologis : perubahan fisik, hormonal, dan sistem tubuh. Aspek psikologis : perubahan struktur makna diri dan identitas. I. Aspek Biologis: Tubuh yang Mulai Melambat Menurut Human Development oleh Ted Zerucha , masa dewasa madya adalah titik balik dari masa kematangan menuju penurunan fisiologis secara perlahan. Tubuh tidak lagi sekuat dua dekade sebelumnya, dan berbagai sistem mulai mengalami penurunan fungsi. 1. Perubahan Sistem Hormon Pada perempuan , terjadi ...

E-coli: Bakteri Menakjubkan yang Dipakai dalam Rekayasa Genetika

Bakteri E-coli (Escherichia coli) adalah salah satu bakteri yang paling umum di dunia dan biasanya ditemukan di usus manusia dan hewan. Meskipun kebanyakan jenis E-coli tidak berbahaya bagi manusia, beberapa jenis tertentu dapat menyebabkan penyakit serius seperti infeksi saluran kemih, diare, dan bahkan meningitis.

bakteri E-coli
Sumber : Escherichia coli: Cos'è? Biologia e Infezioni da E. coli (my-personaltrainer.it)

E-coli adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang dengan ukuran sekitar 2 mikrometer. Bakteri ini ditemukan pada tahun 1885 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Theodor Escherich. E-coli biasanya hidup di lingkungan anaerob atau tanpa oksigen, seperti di dalam usus manusia dan hewan, tetapi juga dapat hidup di lingkungan aerob atau dengan oksigen.

E-coli memiliki peran penting dalam rekayasa genetika karena bakteri ini mampu mereplikasi DNA dengan sangat cepat dan mudah dimanipulasi melalui teknik genetika. Selain itu, E-coli juga mampu memproduksi protein secara efisien, sehingga sering digunakan dalam produksi obat-obatan, bahan kimia, dan bahan bakar alternatif.

E-coli juga dikenal sebagai bakteri yang sangat berguna dalam rekayasa genetika. Bakteri ini telah digunakan dalam berbagai penelitian dan aplikasi bioteknologi, seperti pembuatan insulin manusia, produksi vaksin, dan pengembangan tanaman transgenik.

Salah satu alasan mengapa E-coli sangat populer dalam rekayasa genetika adalah karena mudah dikultur dan memiliki genetika yang relatif sederhana. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk dengan mudah memanipulasi gen pada bakteri ini untuk menghasilkan produk yang diinginkan.

Sebagai contoh, pada tahun 1978, para peneliti menggunakan E-coli untuk menghasilkan insulin manusia dalam jumlah besar. Sebelum teknologi ini ditemukan, insulin manusia diproduksi dari pankreas babi yang sangat mahal. Dengan menggunakan E-coli, insulin manusia dapat diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah dan lebih mudah diakses oleh pasien diabetes.

Selain itu, E-coli juga digunakan dalam produksi vaksin. Beberapa vaksin yang dibuat dengan menggunakan E-coli adalah vaksin hepatitis B dan vaksin HPV. Bakteri ini juga digunakan dalam produksi bahan bakar bio, seperti etanol.

Namun, penggunaan E-coli dalam rekayasa genetika juga menimbulkan kontroversi. Beberapa orang mengkhawatirkan dampak negatif dari manipulasi genetika pada organisme yang digunakan dalam produksi makanan dan obat-obatan. Selain itu, terdapat risiko bakteri E-coli yang dimodifikasi genetik dapat bocor ke lingkungan dan menyebabkan dampak yang tidak terduga.

Namun, E-coli juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan jika terjadi kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Salah satu jenis E-coli yang berbahaya adalah E-coli O157:H7 yang dapat menyebabkan infeksi usus yang parah, bahkan menyebabkan sindrom hemolitik uremik (SHU) yang dapat mengancam nyawa.

Untuk mencegah infeksi E-coli, penting untuk memperhatikan kebersihan dan sanitasi, termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, menghindari daging mentah atau setengah matang, serta menghindari minum air yang belum dimasak atau diproses dengan baik.

Daftar Pustaka:

  1. Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Escherichia coli (E. coli). https://www.cdc.gov/ecoli/index.html
  2. National Center for Biotechnology Information. (2021). Escherichia coli. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=562

3.     Morin, R. (2013). E-coli's bright future. Nature Biotechnology, 31(4), 309-311.

4.     Novick, R. P., Roth, C., & Ferber, D. (1979). Plasmid-linked resistance to multiple antibiotics in Escherichia coli. Journal of bacteriology, 137(1), 264-270.

5.     Saberi, S., & Steen, J. A. (2018). An introduction to Escherichia coli. In Escherichia coli (pp. 1-10). Humana Press, New York, NY. 

6.   Yousef, A. E., & Carlstrom, C. (2013). Food microbiology: a laboratory manual. John Wiley & Sons.

Komentar

Postingan Populer