E-coli: Bakteri Menakjubkan yang Dipakai dalam Rekayasa Genetika
Bakteri E-coli (Escherichia coli) adalah salah satu bakteri yang paling umum di dunia dan biasanya ditemukan di usus manusia dan hewan. Meskipun kebanyakan jenis E-coli tidak berbahaya bagi manusia, beberapa jenis tertentu dapat menyebabkan penyakit serius seperti infeksi saluran kemih, diare, dan bahkan meningitis.
bakteri E-coli Sumber : Escherichia coli: Cos'รจ? Biologia e Infezioni da E. coli (my-personaltrainer.it) |
E-coli adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang dengan
ukuran sekitar 2 mikrometer. Bakteri ini ditemukan pada tahun 1885 oleh seorang
ilmuwan Jerman bernama Theodor Escherich. E-coli biasanya hidup di lingkungan
anaerob atau tanpa oksigen, seperti di dalam usus manusia dan hewan, tetapi
juga dapat hidup di lingkungan aerob atau dengan oksigen.
E-coli memiliki peran penting dalam rekayasa genetika karena
bakteri ini mampu mereplikasi DNA dengan sangat cepat dan mudah dimanipulasi
melalui teknik genetika. Selain itu, E-coli juga mampu memproduksi protein
secara efisien, sehingga sering digunakan dalam produksi obat-obatan, bahan
kimia, dan bahan bakar alternatif.
E-coli juga dikenal sebagai bakteri yang sangat berguna
dalam rekayasa genetika. Bakteri ini telah digunakan dalam berbagai penelitian
dan aplikasi bioteknologi, seperti pembuatan insulin manusia, produksi vaksin,
dan pengembangan tanaman transgenik.
Salah satu alasan mengapa E-coli sangat populer dalam
rekayasa genetika adalah karena mudah dikultur dan memiliki genetika yang
relatif sederhana. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk dengan mudah
memanipulasi gen pada bakteri ini untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Sebagai contoh, pada tahun 1978, para peneliti menggunakan
E-coli untuk menghasilkan insulin manusia dalam jumlah besar. Sebelum teknologi
ini ditemukan, insulin manusia diproduksi dari pankreas babi yang sangat mahal.
Dengan menggunakan E-coli, insulin manusia dapat diproduksi dengan biaya yang
jauh lebih murah dan lebih mudah diakses oleh pasien diabetes.
Selain itu, E-coli juga digunakan dalam produksi vaksin.
Beberapa vaksin yang dibuat dengan menggunakan E-coli adalah vaksin hepatitis B
dan vaksin HPV. Bakteri ini juga digunakan dalam produksi bahan bakar bio,
seperti etanol.
Namun, penggunaan E-coli dalam rekayasa genetika juga
menimbulkan kontroversi. Beberapa orang mengkhawatirkan dampak negatif dari
manipulasi genetika pada organisme yang digunakan dalam produksi makanan dan
obat-obatan. Selain itu, terdapat risiko bakteri E-coli yang dimodifikasi
genetik dapat bocor ke lingkungan dan menyebabkan dampak yang tidak terduga.
Namun, E-coli juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia
dan hewan jika terjadi kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Salah satu jenis
E-coli yang berbahaya adalah E-coli O157:H7 yang dapat menyebabkan infeksi usus
yang parah, bahkan menyebabkan sindrom hemolitik uremik (SHU) yang dapat
mengancam nyawa.
Untuk mencegah infeksi E-coli, penting untuk memperhatikan
kebersihan dan sanitasi, termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah makan, menghindari daging mentah atau setengah matang, serta
menghindari minum air yang belum dimasak atau diproses dengan baik.
Daftar Pustaka:
- Centers
for Disease Control and Prevention. (2020). Escherichia coli (E. coli). https://www.cdc.gov/ecoli/index.html
- National
Center for Biotechnology Information. (2021). Escherichia coli. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=562
3. Morin, R. (2013). E-coli's bright future. Nature
Biotechnology, 31(4), 309-311.
4. Novick, R. P., Roth, C., & Ferber, D.
(1979). Plasmid-linked resistance to multiple antibiotics in Escherichia coli.
Journal of bacteriology, 137(1), 264-270.
5. Saberi, S., & Steen, J. A. (2018). An introduction to Escherichia coli. In Escherichia coli (pp. 1-10). Humana Press, New York, NY.
6. Yousef, A. E., & Carlstrom, C. (2013). Food microbiology: a laboratory manual. John Wiley & Sons.
Komentar
Posting Komentar