Langsung ke konten utama

Unggulan

Masa Dewasa Madya dalam Perspektif Biologis dan Psikologis

Pendahuluan Usia 40 hingga 60 tahun sering disebut sebagai masa dewasa madya (middle adulthood), fase kehidupan yang unik karena mempertemukan stabilitas hidup dengan tanda-tanda awal penuaan . Di usia ini, manusia telah mencapai puncak pengalaman dan tanggung jawab, baik secara profesional, sosial, maupun keluarga. Namun bersamaan dengan itu, mulai terjadi berbagai perubahan biologis yang menandai pergeseran fungsi tubuh. Artikel ini akan mengulas perkembangan pada usia 40–60 tahun dengan fokus pada: Aspek biologis : perubahan fisik, hormonal, dan sistem tubuh. Aspek psikologis : perubahan struktur makna diri dan identitas. I. Aspek Biologis: Tubuh yang Mulai Melambat Menurut Human Development oleh Ted Zerucha , masa dewasa madya adalah titik balik dari masa kematangan menuju penurunan fisiologis secara perlahan. Tubuh tidak lagi sekuat dua dekade sebelumnya, dan berbagai sistem mulai mengalami penurunan fungsi. 1. Perubahan Sistem Hormon Pada perempuan , terjadi ...

Hubungan antara Kebisingan Lingkungan dan Kesehatan Mental : Analisis Terhadap Kajian Jurnal dalam International Journal of Environmental Research and Public Health oleh Lercher dan Schmitzberger (2019)

     Kebisingan lingkungan adalah salah satu masalah lingkungan yang seringkali diabaikan oleh masyarakat. Namun, kebisingan lingkungan dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan mental manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas hubungan antara kebisingan lingkungan dan kesehatan mental berdasarkan analisis terhadap kajian jurnal dalam International Journal of Environmental Research and Public Health oleh Lercher dan Schmitzberger (2019).

    Studi yang dilakukan oleh Lercher dan Schmitzberger (2019) menunjukkan bahwa kebisingan lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan mental manusia. Kebisingan lingkungan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa kebisingan lingkungan dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia, termasuk kualitas tidur dan konsentrasi.

    Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan bahwa kebisingan lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak. Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang bising cenderung memiliki masalah kesehatan mental yang lebih sering, seperti kecemasan dan depresi.

    Untuk mengurangi efek kebisingan lingkungan pada kesehatan mental, diperlukan tindakan yang tepat. Salah satu cara untuk mengurangi kebisingan lingkungan adalah dengan mengurangi sumber kebisingan itu sendiri. Misalnya, dengan mengurangi kebisingan lalu lintas di jalan raya atau dengan menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan di industri.

    Selain itu, penggunaan bahan peredam suara juga dapat membantu mengurangi kebisingan lingkungan. Bahan peredam suara dapat digunakan di sekitar sumber kebisingan, seperti di sekitar mesin industri atau di sekitar jalan raya.

    Dalam kesimpulannya, kebisingan lingkungan dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan mental manusia. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tepat untuk mengurangi sumber kebisingan dan mengurangi efeknya. Studi yang dilakukan oleh Lercher dan Schmitzberger (2019) dapat menjadi acuan untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kebisingan lingkungan dan kesehatan mental manusia.

Catatan: Artikel naratif ini menggabungkan temuan dan penelitian dari kajianLercher, P & Schmitzberger, R. dalam International Journal of Environmental Research and Public Health. Untuk informasi lebih rinci dan rujukan yang lengkap, harap merujuk langsung ke sumber yang disebutkan.

Sumber :

Lercher, P., & Schmitzberger, R. (2019). Environmental noise and mental health: A narrative review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(10), 1679.

Komentar

Postingan Populer