Langsung ke konten utama

Unggulan

Masa Dewasa Madya dalam Perspektif Biologis dan Psikologis

Pendahuluan Usia 40 hingga 60 tahun sering disebut sebagai masa dewasa madya (middle adulthood), fase kehidupan yang unik karena mempertemukan stabilitas hidup dengan tanda-tanda awal penuaan . Di usia ini, manusia telah mencapai puncak pengalaman dan tanggung jawab, baik secara profesional, sosial, maupun keluarga. Namun bersamaan dengan itu, mulai terjadi berbagai perubahan biologis yang menandai pergeseran fungsi tubuh. Artikel ini akan mengulas perkembangan pada usia 40–60 tahun dengan fokus pada: Aspek biologis : perubahan fisik, hormonal, dan sistem tubuh. Aspek psikologis : perubahan struktur makna diri dan identitas. I. Aspek Biologis: Tubuh yang Mulai Melambat Menurut Human Development oleh Ted Zerucha , masa dewasa madya adalah titik balik dari masa kematangan menuju penurunan fisiologis secara perlahan. Tubuh tidak lagi sekuat dua dekade sebelumnya, dan berbagai sistem mulai mengalami penurunan fungsi. 1. Perubahan Sistem Hormon Pada perempuan , terjadi ...

Reseptor Faktor Pertumbuhan Mirip Insulin-I (IGF-IR) dalam Kanker Payudara: Biologi dan Strategi Pengobatan

Abstrak:

    Kajian ini membahas peran dan strategi pengobatan yang berkaitan dengan reseptor faktor pertumbuhan mirip insulin-I (IGF-IR) dalam kanker payudara. Artikel ini ditulis oleh Motallebnezhad et al. (2016) dan diterbitkan dalam jurnal Tumor Biology. Melalui kajian ini, penulis menggali pemahaman tentang peran penting IGF-IR dalam biologi kanker payudara serta strategi pengobatan yang berkaitan dengan menghambat aktivitas IGF-IR.

    Artikel ini membahas peran IGF-IR dalam pertumbuhan, proliferasi, dan metastasis kanker payudara. IGF-IR memainkan peran kunci dalam jalur sinyal pertumbuhan, di mana aktivasi berlebihan IGF-IR dapat mengarah pada pertumbuhan yang tidak terkendali dan proliferasi sel-sel kanker payudara. Selain itu, IGF-IR juga berperan dalam migrasi dan invasi sel kanker payudara, yang merupakan langkah penting dalam proses metastasis.

    Strategi pengobatan yang berkaitan dengan IGF-IR juga dibahas dalam artikel ini. Salah satu pendekatan yang telah dieksplorasi adalah penggunaan agen penghambat IGF-IR, seperti antibodi monoklonal yang ditargetkan ke reseptor tersebut. Artikel ini juga membahas kombinasi terapi yang melibatkan penghambatan IGF-IR bersama dengan terapi lain, seperti kemoterapi atau terapi hormon, untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker payudara.

    Selain itu, artikel ini membahas potensi biomarker IGF-IR sebagai prediktor respons terhadap terapi dan prognosis kanker payudara. Beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat ekspresi IGF-IR pada tumor payudara dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan respons terhadap penghambatan IGF-IR dan hasil pengobatan.

    Kesimpulannya, artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang peran IGF-IR dalam biologi kanker payudara dan potensialnya sebagai target terapeutik. Strategi pengobatan yang menghambat aktivitas IGF-IR dapat menjadi pendekatan yang menjanjikan dalam pengobatan kanker payudara. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan lebih baik kompleksitas peran IGF-IR dalam kanker payudara dan untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Ringkasan :

  • Artikel ini membahas peran reseptor faktor pertumbuhan mirip insulin-I (IGF-IR) dalam kanker payudara. IGF-IR adalah reseptor yang terlibat dalam jalur sinyal pertumbuhan sel dan memiliki keterlibatan yang signifikan dalam perkembangan dan progresi kanker payudara.
  • IGF-IR memainkan peran penting dalam pertumbuhan, proliferasi, migrasi, invasi, dan metastasis kanker payudara. Aktivasi berlebihan IGF-IR dapat mengarah pada pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel kanker ke bagian tubuh yang lain.
  • Strategi pengobatan yang melibatkan penghambatan IGF-IR telah dieksplorasi sebagai potensi terapi target dalam kanker payudara. Beberapa agen penghambat IGF-IR telah dikembangkan dan diteliti untuk menghentikan aktivitas reseptor ini dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Kombinasi terapi yang melibatkan penghambatan IGF-IR bersama dengan terapi lain, seperti kemoterapi atau terapi hormon, juga telah dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker payudara.
  • Selain itu, ekspresi IGF-IR pada tumor payudara dapat berpotensi sebagai biomarker yang digunakan untuk meramalkan respons terhadap terapi dan prognosis pasien. Tingkat ekspresi IGF-IR pada tumor dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan keberhasilan pengobatan dengan penghambatan IGF-IR.
  • Namun, meskipun telah ada kemajuan dalam pemahaman tentang peran IGF-IR dalam kanker payudara dan pengembangan strategi pengobatan yang melibatkan penghambatan IGF-IR, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami dengan lebih baik kompleksitas mekanisme yang terlibat dan untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

    Dengan demikian, artikel ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang peran IGF-IR dalam biologi kanker payudara dan menyajikan potensi penggunaan IGF-IR sebagai target terapeutik yang menjanjikan dalam pengobatan kanker payudara.

Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam jurnal ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke jurnal tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.

Sumber :

Motallebnezhad, M., Aghebati-Maleki, L., Jadidi-Niaragh, F., Nickho, H., Samadi-Kafil, H., Shamsasenjan, K., & Yousefi, M. (2016). The insulin-like growth factor-I receptor (IGF-IR) in breast cancer: biology and treatment strategies. Tumor Biology37, 11711-11721.

Komentar

Postingan Populer