Kebijakan Respons: Pengaruh terhadap Kredit dan Siklus Bisnis selama Krisis COVID-19 di Indonesia

Konteks Krisis COVID-19

    Dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2020, Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dari 5,02% menjadi -2,00%. Lebih lanjut, krisis COVID-19 menyebabkan peningkatan Angka Kemiskinan menjadi 11,8 juta orang. Selain itu, pandemi juga memengaruhi sektor keuangan, yaitu terjadinya krisis kredit yang signifikan, di mana laju pertumbuhan kredit bank menurun dari 9,45% pada tahun 2019 menjadi 2,39% pada tahun 2020. Untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah Indonesia telah merespons dengan berbagai kebijakan, antara lain kebijakan fiskal dan moneter. Namun, dampak dari kebijakan tersebut masih diperdebatkan, khususnya untuk negara berkembang seperti Indonesia. Studi tersebut menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dan dukungan ekonomi cukup efektif dalam menghidupkan kembali siklus bisnis selama pandemi COVID-19. Namun, transmisi kebijakan moneter ditemukan memiliki dampak yang lemah pada pemulihan siklus kredit dan bisnis selama pandemi.

Kebijakan Respons Pemerintah

    Berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia sebagai respons terhadap krisis COVID-19. Pemerintah Indonesia secara cepat mengambil tindakan mitigasi untuk mengatasi krisis dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekonomi dan dukungan seperti pengeluaran sebesar 9,33% dari PDB. Untuk melihat efektivitas dari kebijakan yang diambil, peneliti menggunakan metodologi concordance Index, DCC-GARCH, dan mixed data sampling regression technique. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan fiskal dan dukungan pemerintah membantu mempercepat pemulihan siklus bisnis selama pandemi COVID-19, namun kebijakan moneter cenderung tidak dapat mengatasi kontraksi dalam siklus kredit dan bisnis. Teknik analisis kuantitatif tersebut digunakan dalam studi ini untuk memperkirakan dampak respons kebijakan terhadap dua siklus. Selain itu, penelitian ini merupakan salah satu studi pertama yang menganalisis efektivitas berbagai kebijakan selama krisis COVID-19.

Pengaruh Kebijakan terhadap Kredit

    Berdasarkan studi yang dilakukan pada paper "Did the policy responses influence credit and business cycle co-movement during the COVID-19 crisis? Evidence from Indonesia" disimpulkan bahwa kebijakan ekonomi dan dukungan pemerintah memilki dampak yang diinginkan terhadap pemulihan siklus bisnis. Namun, kebijakan moneter dinilai lemah dalam membangkitkan siklus kredit dan bisnis selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pandemi COVID-19, siklus kredit dan bisnis Indonesia sudah berada pada fase kontraksi. Selain itu, terdapat peningkatan konvergensi antara siklus bisnis dan kredit selama pandemi COVID-19. Namun, tidak ada penjelasan khusus mengenai ketersediaan kredit, pengurangan suku bunga, atau pemberian relaksasi kredit kepada pelaku usaha sebagai dampak dari kebijakan respons pemerintah terhadap pandemi COVID-19.

Hubungan Siklus Bisnis

    Studi ini bertujuan untuk memeriksa respons kebijakan pemerintah Indonesia selama krisis COVID-19 terhadap siklus kredit dan bisnis. Dalam studi ini, peneliti menganalisis pergerakan siklus bisnis dan kredit di Indonesia selama pandemi dan efektivitas berbagai respons kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi konvergensi antara siklus bisnis dan kredit di Indonesia selama wabah COVID-19. Penelitian ini juga menemukan bahwa kebijakan ekonomi dan dukungan pemerintah memiliki efek yang diinginkan pada pemulihan siklus bisnis tetapi tidak pada siklus kredit. Selain itu, transmisi kebijakan moneter ditemukan lemah dalam memulihkan kedua siklus kredit dan bisnis selama pandemi. Studi ini merupakan salah satu dari beberapa penelitian yang mencoba menganalisis korelasi antara kebijakan respons pemerintah dan pergerakan siklus bisnis di Indonesia selama krisis COVID-19.

Kesimpulan:

    Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi menurun drastis, angka kemiskinan meningkat, dan sektor keuangan terkena dampak dengan penurunan pertumbuhan kredit. Pemerintah Indonesia merespons krisis ini dengan kebijakan-kebijakan ekonomi dan dukungan, termasuk stimulus fiskal dan dukungan sektor keuangan. Namun, efektivitas kebijakan tersebut masih diperdebatkan. Penelitian menunjukkan bahwa kebijakan tersebut cukup efektif dalam memulihkan siklus bisnis, tetapi pengaruhnya pada pemulihan siklus kredit cenderung lemah. Terjadi konvergensi antara siklus bisnis dan kredit selama pandemi, namun tidak ada penjelasan khusus mengenai upaya pemerintah dalam memperbaiki ketersediaan kredit atau memberikan relaksasi kepada pelaku usaha. Studi ini memberikan wawasan penting mengenai korelasi antara kebijakan respons pemerintah dan pergerakan siklus bisnis di Indonesia selama krisis COVID-19.

Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.

Sumber :

Prabheesh, K. P., Sasongko, A., & Indawan, F. (2023). Did the policy responses influence credit and business cycle co-movement during the COVID-19 crisis? Evidence from Indonesia. Economic Analysis and Policy78, 243-255.

Komentar

Postingan Populer