Lebih dari Sekadar Kendaraan Listrik: Mengungkap Dampak Multi-Dimensi Elektrifikasi Transportasi AS ; kajian Jurnal Iscience
Pentingnya Elektrifikasi Transportasi
Elektrifikasi transportasi menjadi isu yang penting dan
mendesak dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan
iklim karena adanya tantangan yang dihadapi dalam mengurangi emisi di sektor
transportasi. Meskipun kendaraan listrik baterai (BEV) merupakan hal yang
positif, kendaraan mobil dan pesawat yang sulit atau tidak memungkinkan untuk
di-elektrifikasi, menambah tantangan tersebut. Selain itu, efisiensi energi,
penggunaan energi bukan dari bahan bakar fosil, dan pemilihan jenis bahan bakar
(langsung atau tidak langsung) memiliki peran penting dalam mencapai tujuan
karbon netral.
Kendaraan mobil menjadi tantangan utama karena biasanya
memiliki batas daya dan jarak tempuh baterai, sedangkan kendaraan umumnya
membutuhkan daya yang lebih besar dan mobilisasi bahan bakar secara
terus-menerus. Oleh karena itu, elektrifikasi transportasi bukan hanya sebatas
mengganti kendaraan dengan BEV, tetapi juga memikirkan bagaimana elektrifikasi
dapat dilakukan secara efektif, baik untuk kendaraan maupun bahan bakar.Kendaraan
BEV hanya dapat mengurangi separuh emisi transportasi di AS. Oleh karena itu,
masalah ini terus mendesak, disertai dengan fakta bahwa mobil dan pesawat sulit
untuk di-elektrifikasi. Oleh karena itu, target elektrifikasi harus mencakup
juga kendaraan-kendaraan mobil dan pesawat yang sulit di-elektrifikasi.
Tujuan untuk mencapai karbon netral di AS pada tahun 2050 memerlukan
sekitar empat kali produksi listrik yang ada saat ini. Pentingnya penciptaan
energi non karbon menjadi kunci penting dalam pencapaian tujuan ini.
Elektrifikasi transportasi perlu memperhatikan tantangan tersebut serta
mencakup kendaraan dan bahan bakar yang cocok dengannya. Kombinasi dari empat
tindakan meningkatkan efisiensi setiap mode transportasi, beralih ke energi
non-fosil, beralih ke modus perjalanan yang tidak intensif energi, dan
mengurangi jarak tempuh, dapat meminimalkan emisi transportasi.
Tantangan dan Peluang
Elektrifikasi transportasi dihadapkan pada tantangan dan
peluang yang kompleks. Meskipun mobil listrik positif, namun mobil listrik saja
tidak cukup untuk mengatasi emisi. Perlu juga dipikirkan elektrifikasi
kendaraan dan pesawat yang sulit di-electrify. Artikel ini menganalisis seperti
apa model pengembangan pembangkitan listrik ramah lingkungan yang dibutuhkan
untuk mencapai emisi karbon netral di Amerika Serikat pada tahun 2050. Selain
itu, untuk mengatasi tantangan dalam elektrifikasi transportasi, diperlukan
sarana untuk mengirimkan energi hasil pembangkitan listrik yang bebas karbon
fosil dalam bentuk yang sesuai untuk setiap aplikasi, baik itu mobil atau
stasioner.
Artikel ini memberikan panduan kebijakan yang bermakna,
menekankan pentingnya memahami tidak hanya apa yang dapat di-electrify dengan
efektif, tetapi juga apa yang tidak. Elektrifikasi benda bergerak dan
penggunaan bahan bakar non-fosil untuk benda yang stasioner sangat ditekankan. Menerapkan
elektrifikasi transportasi juga memerlukan infrastruktur pengisian daya yang
memadai, termasuk instalasi rumah tangga dan jaringan pengisian kecepatan
tinggi untuk perjalanan jarak jauh. Perlunya sarana pengisian daya yang ramah
lingkungan dan mudah diakses merupakan salah satu kebutuhan yang perlu diperhatikan
untuk menarik minat dan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik.
Perubahan kebiasaan dan preferensi konsumen juga dapat
mempengaruhi adopsi kendaraan listrik. Selain aspek teknologi dan infrastruktur
pengisian daya, peralihan ke transportasi listrik juga berdampak pada ekonomi
dan sosial. Peralihan ke kendaraan listrik dapat mengurangi biaya bahan bakar
dan pemeliharaan dalam jangka panjang, tetapi investasi awal dalam kendaraan
dan infrastruktur pengisian daya masih dinilai tinggi. Masih diperlukan upaya
untuk membuat kendaraan listrik lebih terjangkau dan memperluas akses
infrastruktur pengisian daya. Perubahan kebiasaan masyarakat dan industri juga
dibutuhkan untuk memfasilitasi transisi ke kendaraan listrik.
Dampak Multi-Dimensi
Elektrifikasi transportasi tidak hanya melibatkan
pengembangan kendaraan listrik, tetapi juga melibatkan kesadaran akan implikasi
yang lebih luas dari hal tersebut. Meskipun populernya kendaraan listrik
merupakan perkembangan yang positif, mengganti semua kendaraan pribadi dengan
kendaraan listrik hanya akan mengurangi emisi CO2 transportasi di AS sekitar
separuhnya. Selain itu, pesawat dan banyak kendaraan darat sulit atau bahkan
tidak dapat di-elektrifikasi. Oleh karena itu, untuk memenuhi "tantangan
elektrifikasi," listrik dapat menjadi medium untuk memberikan energi bebas
karbon fosil dalam bentuk yang sesuai untuk setiap aplikasi, baik bersifat
bergerak atau stasioner. Artikel menyoroti pentingnya memahami bukan hanya apa
yang dapat di-elektrifikasi secara efektif, tetapi juga apa yang tidak dapat
di-elektrifikasi. Selain itu, kebijakan yang menekankan pada elektrifikasi
objek bergerak dan penggunaan bahan bakar berbasis non-fosil untuk objek
stasioner menjadi penting.
Peningkatan keberlanjutan sistem transportasi secara
keseluruhan melibatkan lebih dari sekadar pengembangan teknologi baterai dan
infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik. Meskipun popularitas
mobil listrik bertumbuh, penggantian semua kendaraan pribadi dengan mobil
listrik hanya dapat mengurangi emisi transportasi AS sebanyak setengahnya.
Kendaraan darat dan pesawat yang sulit atau tidak bisa dialiri listrik juga
perlu diperhatikan. Keberhasilan menghadapi "tantangan elektrifikasi"
dimungkinkan dengan menggunakan medium untuk mengirimkan energia bebas karbon
dari fosil dalam bentuk yang sesuai untuk setiap aplikasi, baik bergerak maupun
diam. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula penggunaan energi terbarukan dan
pengaruhnya pada perubahan pada grid listrik serta dampak sosial ekonomi dari
perubahan tersebut. Mengadopsi program agresif untuk mengembangkan teknologi
baterai dan infrastruktur pengisian daya yang telah tersedia dan memperbarui
grid secara adekuat merupakan upaya yang perlu dilakukan. Selain itu, perlu
adanya pengembangan dan penggunaan energi terbarukan serta perubahan pada grid
listrik agar keberlanjutan sistem transportasi dapat tercapai secara
keseluruhan.
Keberlanjutan dan Adaptasi
Pengembangan kebijakan dan strategi adaptasi yang
terintegrasi dan dapat diprediksi diperlukan untuk mendukung elektrifikasi
transportasi yang berkelanjutan. Kebijakan tersebut harus mencakup penggunaan
lahan, dampak lingkungan, hak-hak jalan, dan keadilan lingkungan. Tujuannya
adalah untuk memastikan investor dan konsumen merasa yakin dengan kebijakan
tersebut sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan nol emisi karbon fosil.
Namun, elektrifikasi transportasi bukanlah solusi tunggal untuk mengurangi
emisi CO2 di sektor transportasi karena beberapa kendaraan seperti pesawat dan
kendaraan darat sulit atau tidak mungkin di-elektrifikasi. Oleh karena itu,
strategi adaptasi yang berkelanjutan harus mencakup berbagai teknologi
alternatif seperti sintesis bahan bakar non-fosil untuk memenuhi tantangan
elektrifikasi secara keseluruhan.
Pengembangan kebijakan dan strategi adaptasi yang
terintegrasi dan dapat diprediksi diperlukan untuk mendukung elektrifikasi
transportasi yang berkelanjutan. Kebijakan tersebut harus mencakup penggunaan
lahan, dampak lingkungan, hak-hak jalan, dan keadilan lingkungan. Tujuannya
adalah untuk memastikan investor dan konsumen merasa yakin dengan kebijakan
tersebut sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan nol emisi karbon fosil.
Selain itu, dalam memenuhi tantangan elektrifikasi secara keseluruhan,
diperlukan kerangka regulasi yang memadai, insentif keuangan, pengembangan
infrastruktur yang memadai, serta pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai
manfaat dan pentingnya elektrifikasi transportasi. Semua
faktor ini harus dipertimbangkan dalam pengembangan kebijakan dan strategi
adaptasi yang berkelanjutan untuk mendukung elektrifikasi transportasi.
Pengembangan kebijakan dan strategi adaptasi yang
berkelanjutan sangat penting untuk mendukung elektrifikasi transportasi yang
berkelanjutan. Hal ini akan membantu mempercepat pencapaian tujuan nol emisi
karbon fosil di sektor transportasi dan mengurangi dampak lingkungan negatif
dari sektor tersebut. Namun, strategi adaptasi yang berkelanjutan harus
mencakup berbagai teknologi alternatif seperti sintesis bahan bakar non-fosil
untuk memenuhi tantangan elektrifikasi secara keseluruhan.
Implikasi Global dan Lokal
Implikasi elektrifikasi transportasi pada skala global
adalah dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan polusi udara yang
dihasilkan oleh sektor transportasi. Hal ini dapat membantu mempercepat
pencapaian tujuan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi
perubahan iklim. Selain itu, penggunaan sumber daya energi terbarukan dalam
produksi listrik untuk kendaraan listrik juga dapat membantu mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Di tingkat lokal, elektrifikasi transportasi dapat membantu
mengurangi polusi udara dan kebisingan di kota-kota besar, yang dapat
meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Selain itu, penggunaan
kendaraan listrik juga dapat membantu mengurangi biaya operasional kendaraan
karena biaya pengisian daya lebih murah daripada bahan bakar fosil. Namun,
infrastruktur pengisian daya yang memadai harus tersedia untuk mendukung
penggunaan kendaraan listrik secara luas.
Namun, perlu dicatat bahwa elektrifikasi transportasi tidak
sepenuhnya bebas dari dampak lingkungan negatif. Produksi baterai kendaraan
listrik masih memerlukan sumber daya alam seperti logam langka dan mineral
lainnya yang dapat menyebabkan dampak lingkungan negatif jika tidak dikelola
dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk terus mencari solusi alternatif
yang lebih berkelanjutan dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Kesimpulan
Artikel "Pentingnya Elektrifikasi Transportasi" menyajikan poin-poin penting terkait isu elektrifikasi transportasi dan tantangan yang dihadapi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Artikel ini menyoroti bahwa meskipun kendaraan listrik baterai (BEV) merupakan langkah positif, masih ada kendaraan dan pesawat yang sulit atau bahkan tidak memungkinkan untuk di-elektrifikasi. Selain itu, keberhasilan elektrifikasi transportasi memerlukan perubahan kebiasaan dan preferensi konsumen, infrastruktur pengisian daya yang memadai, dan pengembangan energi terbarukan. Artikel ini juga menekankan pentingnya pengembangan kebijakan dan strategi adaptasi yang berkelanjutan untuk mendukung elektrifikasi transportasi. Dalam mencapai tujuan nol emisi karbon fosil, perlu dipertimbangkan berbagai teknologi alternatif seperti sintesis bahan bakar non-fosil. Keseluruhan, artikel ini menggarisbawahi pentingnya memahami tantangan dan peluang dalam elektrifikasi transportasi serta memperhatikan dampak multi-dimensi dan keberlanjutan dalam pengembangan kebijakan dan strategi adaptasi.
Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.
Sumber :
Tamor, M. A., & Stechel, E. B. (2022). Electrification of transportation means a lot more than a lot more electric vehicles. Iscience, 25(6), 104376.
Komentar
Posting Komentar