Pertempuran Tak Terlihat Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19 : kajian Journal of Affective Disorders
Dampak psikologis pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada kesehatan mental
masyarakat secara umum, yang menyebabkan peningkatan distres psikologis,
kecemasan, depresi, dan PTSD. Beberapa faktor risiko yang terkait dengan gejala
distres psikologis dan gangguan kesehatan mental antara lain gender perempuan,
usia muda, mahasiswa, tingkat pendidikan rendah, tinggal di daerah perkotaan,
rating kesehatan rendah, dan mengalami karantina, kerusakan properti, atau
pengangguran. Prevalensi gejala depresi berkisar antara 14,6% hingga 48,3%, dan
gejala kecemasan berkisar antara 6,33% hingga 50,9%.
Pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kesehatan mental
masyarakat umum juga telah terbukti di berbagai negara termasuk China, Spanyol,
Italia, Iran, AS, Turki, Nepal, dan Denmark. Selain itu, faktor risiko meliputi
tingkat ekonomi rendah, tingkat pendidikan rendah, dan pengangguran. Beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala gangguan mental masyarakat
selama pandemi adalah pemberian informasi yang akurat, layanan kesehatan mental
yang mudah diakses, dan dukungan finansial untuk individu yang mengalami
kesulitan keuangan atau kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan mental
Berbagai faktor dapat memengaruhi kesehatan mental selama pandemi COVID-19, seperti isolasi sosial kekhawatiran akan kesehatan fisik, ketidakpastian ekonomi, dan perubahan gaya hidup yang drastis. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan mental selama pandemi adalah jenis kelamin (terutama perempuan), usia muda, status mahasiswa, tingkat pendidikan yang rendah, tinggal di daerah perkotaan, buruknya kesehatan diri, dan mengalami karantina, kerugian harta benda, atau pengangguran.
Disseminasi
informasi COVID-19 yang akurat dan terbaru serta menjalankan tindakan
pencegahan seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan
mengurangi kontak dengan orang lain juga dapat membantu mengurangi tingkat
stres, kecemasan, dan gejala depresi yang ditimbulkan oleh pandemi. Individu
dapat mengambil inisiatif sendiri untuk meredakan gejala gangguan psikologis
dengan melakukan olahraga dan menjaga pola makan sehat, melenyapkan
kekhawatiran dengan tidak terus-menerus memeriksa berita terkait COVID-19 yang
mungkin mengandung informasi palsu dan negatif, serta mempertahankan hubungan
sosial dengan keluarga dan teman melalui telepon atau video call selama masa
karantina. Pihak pemerintah juga dapat membantu dengan memberikan dukungan
finansial dan akses ke layanan kesehatan mental bagi individu yang memerlukan.
Strategi coping dan dukungan
Beberapa studi menunjukkan bahwa gaya hidup sehat seperti
olahraga teratur dan pola makan yang seimbang dapat efektif dalam meredakan dan
mencegah gejala depresi atau stres. Selain itu, mengalihkan diri dari berita
terkait COVID-19 yang berlebihan dapat menghindari laporan palsu dan
kecenderungan negatif. Terlebih lagi, mendapatkan informasi terkait COVID-19
dari sumber yang sah dan mendapatkan saran medis hanya dari tenaga kesehatan
yang terlatih dengan baik juga penting. Selain itu, tetap terhubung dengan
teman dan keluarga melalui panggilan telepon atau video selama karantina dapat
meringankan kesepian dari isolasi sosial. Bagi pemerintah, penyebaran informasi
kesehatan yang akurat dan tepat waktu serta akses mudah ke layanan kesehatan
mental dapat membantu individu yang membutuhkan dengan cepat. Kebijakan yang
mendukung keuangan, perumahan, dan akses ke psikolog dapat membantu mengurangi
stres dan kecemasan dari tekanan ekonomi.
Kesimpulan
Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada kesehatan mental masyarakat secara umum, dengan peningkatan distres psikologis, kecemasan, depresi, dan PTSD. Faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan mental selama pandemi meliputi gender perempuan, usia muda, tingkat pendidikan rendah, tinggal di daerah perkotaan, rating kesehatan rendah, dan pengalaman karantina, kerusakan properti, atau pengangguran. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala gangguan mental selama pandemi adalah pemberian informasi yang akurat, layanan kesehatan mental yang mudah diakses, dan dukungan finansial.
Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.
Sumber :
Xiong, J., Lipsitz, O., Nasri, F., Lui, L. M. W., Gill, H., Phan, L., … McIntyre, R. S. (2020). Impact of COVID-19 Pandemic on Mental Health in the General Population: A Systematic Review. Journal of Affective Disorders. doi:10.1016/j.jad.2020.08.001
Komentar
Posting Komentar