Melacak Perubahan Suhu Bumi Selama Seabad: Kajian Jurnal tentang Global Warming dan Pendekatan Random Walk with Drift

Pendekatan Random Walk with Drift

    Sumber yang diberi judul "A century-long analysis of global warming and earth temperature using a random walk with drift approach" membahas penggunaan pendekatan Random Walk with Drift dalam menganalisis suhu bumi dan perubahan iklim secara global selama satu abad. Pendekatan ini telah digunakan dalam model matematika untuk membandingkan berbagai skenario dan jangka waktu yang berbeda. Walaupun ada keterbatasan dalam menganalisis kecenderungan suhu, karena adanya korelasi serial dan potensi error kognitif, penelitian ini menunjukkan pentingnya penggunaan teknik analisis yang lebih maju untuk memahami dampak perubahan iklim. Hasil penelitian ini menegaskan urgensi implementasi kebijakan yang efektif untuk mereduksi dampak pemanasan global dan menjaga keberlangsungan hidup planet kita.

Data dan Metodologi

    Sumber tersebut mengakui pentingnya menggunakan sumber data yang dapat diandalkan untuk menganalisis tren suhu global dan mengidentifikasi tiga dataset utama yang menyediakan data suhu untuk Bumi selama seabad terakhir. Dataset ini bergantung pada pengukuran dari stasiun cuaca di seluruh dunia dan konsisten dalam menunjukkan tren pemanasan yang jelas selama seabad terakhir. Dataset ini dikelola oleh NASA Goddard Institute for Space Studies (GISS) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) National Centers for Environmental Information (NCEI), keduanya menyediakan pengukuran suhu permukaan global yang berasal dari akhir abad ke-19. 

    Para penulis memilih untuk menggunakan dataset Berkeley Earth Surface Temperature (BEST) karena cakupan catatan sejarah yang luas. Dataset ini mencakup pengukuran suhu permukaan global yang berasal dari awal abad ke-19. Dataset BEST telah dibuat oleh kelompok Berkeley Earth menggunakan kerangka matematika dan proses pembobotan yang menilai kualitas dan konsistensi jaringan spasial stasiun suhu, sehingga data dengan tingkat akurasi yang berbeda dapat dimasukkan tanpa mengorbankan hasil akhir. Metode Random Walk with Drift telah digunakan untuk menganalisis perubahan suhu selama seabad terakhir, dan para penulis menyarankan penggunaan teknik analitis yang canggih untuk lebih memahami dampak perubahan iklim dan mengidentifikasi perubahan signifikan dalam tren dari waktu ke waktu.

Perubahan Suhu Bumi

    Perubahan suhu bumi selama seabad terakhir merupakan masalah yang serius dan sangat penting untuk diatasi. Penelitian ini menggunakan berbagai model matematis untuk membandingkan berbagai horizon waktu dan skenario, termasuk pendekatan Random Walk with Drift dengan bahasa pemograman R. Penelitian ini menemukan bahwa suhu rata-rata tahunan bumi meningkat sebesar 0,006691 derajat Celsius sejak tahun 1850 dan meningkat dengan lebih cepat dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan suhu tahunan sebesar 0,015502 dan 0,019795 sejak tahun 1951 dan 1971 berturut-turut. 

    Menurut Tome dan Miranda (2004) suatu metode yang dapat mengidentifikasi tren secara global adalah dengan menggunakan metode continous set of straight lines. Dalam penelitian mereka, para peneliti menyimpulkan bahwa dalam penggunaan pendekatan tersebut dapat mengidentifikasi perubahan tren yang signifikan dari waktu ke waktu. Walau demikian, data suhu yang kuat terkorelasi serial dapat meniru perilaku bertrend dalam jangka waktu yang tetap. Untuk itu, dibutuhkan juga uji tren robust terhadap korelasi serial yang kuat. 

    Riset ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik analisis yang lebih canggih diperlukan untuk memahami dampak perubahan iklim secara lebih baik. Terlebih lagi, penelitian selanjutnya perlu memfokuskan pada pola geografis dan efek regional dari perubahan suhu atau dampak ekosistem tertentu seperti koran dan daerah kutub. Kesimpulannya, peningkatan suhu rata-rata Bumi terutama disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Peningkatan ini dapat mengakibatkan perubahan pola cuaca, kenaikan permukaan laut, dan bencana alam yang lebih parah.

Implikasi Pemanasan Global

    Menurut sumber tersebut, pemanasan global dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi lingkungan, ekosistem, dan manusia, termasuk perubahan pola cuaca, naiknya permukaan air laut, dan pengusiran jutaan orang di kota pesisir dan daerah rendah. Selain itu, pemanasan global dapat mengganggu pertanian dan produksi pangan, menyebabkan kelaparan dan kemiskinan, dan mempengaruhi kesehatan masyarakat dengan meningkatkan frekuensi dan keparahan penyakit menular. Oleh karena itu, dokumen tersebut menekankan perlunya tindakan global yang mendahulukan keberlanjutan dalam berbagai sektor, termasuk pengelolaan lahan dan tanah, ekosistem hutan dan perairan, serta habitat manusia, dan pendekatan terpadu yang menggabungkan upaya adaptasi dan mitigasi, solusi berbasis alam, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Kontribusi Manusia

    Peran manusia dalam perubahan suhu bumi didiskusikan dalam dokumen yang berjudul "A century-long analysis of global warming and earth temperature using a random walk with drift approach". Dokumen tersebut menyatakan bahwa meningkatnya suhu rata-rata atmosfer dan lautan Bumi disebabkan secara utama oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Hal ini menyebabkan emisi gas rumah kaca, yang diperkirakan akan terus meningkat jika tidak diambil tindakan yang serius untuk membatasi emisi tersebut. Dokumen juga menekankan bahwa tindakan mitigasi perlu diambil untuk mengurangi dampak pemanasan global. Untuk mencapai hal ini, diperlukan koordinasi global dan penelitian interdisipliner untuk mengatasi masalah yang kompleks ini.

Kesimpulan

    Artikel ini menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan Random Walk with Drift dalam analisis suhu bumi dan perubahan iklim secara global selama satu abad memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan suhu rata-rata bumi yang signifikan sejak tahun 1850, dengan implikasi serius seperti perubahan pola cuaca, naiknya permukaan air laut, gangguan pertanian, kemiskinan, dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Kontribusi manusia melalui pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi menjadi penyebab utama pemanasan global. Oleh karena itu, diperlukan tindakan global yang mendahulukan keberlanjutan, termasuk pengelolaan lahan, ekosistem hutan dan perairan, serta pendekatan terpadu yang menggabungkan upaya adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.

Sumber :

Wang, L., Wang, L., Li, Y., & Wang, J. (2023). A century-long analysis of global warming and earth temperature using a random walk with drift approach. Decision Analytics Journal7, 100237.

A.R. Tomé, P.M.A. Miranda. (2004). Piecewisel inear fitting and trend changing points of climate parameters, Geophys. Res. Lett. 31 (2) .

Komentar

Postingan Populer