Langsung ke konten utama

Unggulan

Masa Dewasa Madya dalam Perspektif Biologis dan Psikologis

Pendahuluan Usia 40 hingga 60 tahun sering disebut sebagai masa dewasa madya (middle adulthood), fase kehidupan yang unik karena mempertemukan stabilitas hidup dengan tanda-tanda awal penuaan . Di usia ini, manusia telah mencapai puncak pengalaman dan tanggung jawab, baik secara profesional, sosial, maupun keluarga. Namun bersamaan dengan itu, mulai terjadi berbagai perubahan biologis yang menandai pergeseran fungsi tubuh. Artikel ini akan mengulas perkembangan pada usia 40–60 tahun dengan fokus pada: Aspek biologis : perubahan fisik, hormonal, dan sistem tubuh. Aspek psikologis : perubahan struktur makna diri dan identitas. I. Aspek Biologis: Tubuh yang Mulai Melambat Menurut Human Development oleh Ted Zerucha , masa dewasa madya adalah titik balik dari masa kematangan menuju penurunan fisiologis secara perlahan. Tubuh tidak lagi sekuat dua dekade sebelumnya, dan berbagai sistem mulai mengalami penurunan fungsi. 1. Perubahan Sistem Hormon Pada perempuan , terjadi ...

Filsuf Wanita dari Indonesia: Raden Ajeng Kartini

R.A. Kartini
Ibnu, Sumber : https://sd.alharaki.sch.id/wp-content/uploads/2021/04/Hari-Kartini.jpg

    Raden Ajeng Kartini adalah salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia dan telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Namun, Kartini juga seorang filsuf yang pemikirannya sangat mendalam dan relevan dengan masa kini.

    Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan dididik di rumah oleh ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Kartini sangat cerdas dan memiliki minat yang besar pada dunia pendidikan. Ia sering membaca buku-buku tentang filsafat, sastra, dan sejarah.

    Pemikiran filsafat Kartini dapat dilihat dari surat-suratnya yang dikirimkan kepada teman-temannya di Eropa. Dalam surat-suratnya, Kartini sering membahas tentang kesetaraan gender, pendidikan, dan peran perempuan dalam masyarakat. Ia juga mengkritik sistem patriarki yang berlaku pada masanya.

    Salah satu pemikiran filsafat Kartini yang paling terkenal adalah tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Kartini percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan perempuan dan masyarakat. Ia juga percaya bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan.

    Pemikiran Kartini tentang pendidikan telah menginspirasi banyak orang di Indonesia. Berkat perjuangannya, perempuan Indonesia kini memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

Berikut adalah beberapa pemikiran filsafat Kartini yang lain:

  • Pemikiran tentang kesetaraan gender: Kartini percaya bahwa perempuan dan laki-laki adalah sama dan memiliki hak yang sama. Ia mengkritik sistem patriarki yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat.
  • Pemikiran tentang pendidikan: Kartini percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan perempuan dan masyarakat. Ia juga percaya bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan.
  • Pemikiran tentang peran perempuan dalam masyarakat: Kartini percaya bahwa perempuan memiliki peran penting dalam masyarakat. Ia menganjurkan perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.

Pemikiran filsafat Kartini masih relevan dengan masa kini. Pemikirannya tentang kesetaraan gender, pendidikan, dan peran perempuan dalam masyarakat masih menjadi isu yang penting untuk dibahas.

 

Komentar

Postingan Populer