Anak Bergolongan Darah O dari Orang Tua Bergolongan Darah A dan B: Kelainan Genetik yang Langka
Golongan darah ditentukan oleh gen ABO yang terdapat pada kromosom 9. Golongan darah A dan B bersifat dominan, sedangkan golongan darah O bersifat resesif. Artinya, anak akan memiliki golongan darah A atau B jika kedua orang tuanya memiliki golongan darah A atau B.
Namun, dalam beberapa kasus, anak dapat memiliki golongan
darah O meskipun kedua orang tuanya memiliki golongan darah A atau B. Hal ini
merupakan kelainan genetik yang sangat jarang terjadi, diperkirakan hanya
terjadi pada 1 dari 2.000 kelahiran.
Salah satu kasus kelainan genetik ini dilaporkan dalam
jurnal "Blood" pada tahun 2016. Kasus ini melibatkan seorang anak
laki-laki yang lahir dari ibu bergolongan darah A dan ayah bergolongan darah B.
Hasil pemeriksaan genetik menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki mutasi pada
gen ABO, yang menyebabkan gen O menjadi dominan.
Mutasi ini disebut sebagai mutasi dominan-negatif. Mutasi
ini menyebabkan gen O tetap aktif, bahkan jika gen A atau B juga ada.
Akibatnya, anak tersebut memiliki golongan darah O.
Kelainan genetik ini tidak berbahaya bagi kesehatan anak.
Namun, hal ini dapat menyebabkan kebingungan dalam menentukan golongan darah
anak saat transfusi darah.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kelainan
genetik ini:
- Gen
ABO
Gen ABO terletak pada kromosom 9. Gen ini terdiri dari tiga
alel, yaitu IA, IB, dan i. Alel IA dan IB bersifat dominan, sedangkan alel i
bersifat resesif.
- Golongan
darah
Golongan darah ditentukan oleh kombinasi alel gen ABO.
Kombinasi alel IA dan IA menghasilkan golongan darah A. Kombinasi alel IB dan
IB menghasilkan golongan darah B. Kombinasi alel IA dan i menghasilkan golongan
darah A. Kombinasi alel IB dan i menghasilkan golongan darah B. Kombinasi alel
i dan i menghasilkan golongan darah O.
- Mutasi
dominan-negatif
Mutasi dominan-negatif adalah mutasi yang menyebabkan
protein yang dihasilkan oleh gen menjadi tidak berfungsi. Dalam kasus kelainan
genetik golongan darah O, mutasi terjadi pada gen IA atau IB. Mutasi ini
menyebabkan protein yang dihasilkan oleh gen menjadi tidak berfungsi.
Akibatnya, gen O tetap aktif, bahkan jika gen A atau B juga ada.
- Kasus
klinis
Kasus klinis yang dilaporkan dalam jurnal "Blood"
melibatkan seorang anak laki-laki yang lahir dari ibu bergolongan darah A dan
ayah bergolongan darah B. Hasil pemeriksaan genetik menunjukkan bahwa anak
tersebut memiliki mutasi pada gen IA. Mutasi ini menyebabkan protein yang
dihasilkan oleh gen IA menjadi tidak berfungsi. Akibatnya, gen O tetap aktif,
sehingga anak tersebut memiliki golongan darah O. Kelainan genetik ini tidak
berbahaya bagi kesehatan anak. Namun, hal ini dapat menyebabkan kebingungan
dalam menentukan golongan darah anak saat transfusi darah.
Komentar
Posting Komentar