Langsung ke konten utama

Unggulan

Masa Dewasa Madya dalam Perspektif Biologis dan Psikologis

Pendahuluan Usia 40 hingga 60 tahun sering disebut sebagai masa dewasa madya (middle adulthood), fase kehidupan yang unik karena mempertemukan stabilitas hidup dengan tanda-tanda awal penuaan . Di usia ini, manusia telah mencapai puncak pengalaman dan tanggung jawab, baik secara profesional, sosial, maupun keluarga. Namun bersamaan dengan itu, mulai terjadi berbagai perubahan biologis yang menandai pergeseran fungsi tubuh. Artikel ini akan mengulas perkembangan pada usia 40–60 tahun dengan fokus pada: Aspek biologis : perubahan fisik, hormonal, dan sistem tubuh. Aspek psikologis : perubahan struktur makna diri dan identitas. I. Aspek Biologis: Tubuh yang Mulai Melambat Menurut Human Development oleh Ted Zerucha , masa dewasa madya adalah titik balik dari masa kematangan menuju penurunan fisiologis secara perlahan. Tubuh tidak lagi sekuat dua dekade sebelumnya, dan berbagai sistem mulai mengalami penurunan fungsi. 1. Perubahan Sistem Hormon Pada perempuan , terjadi ...

Amorphophallus gigas: Spesies yang Menyimpan Keajaiban di Pulau Sumatra

Amorphophallus gigas, juga dikenal sebagai Amorphophallus brooksii, adalah tanaman dalam keluarga Araceae (Arum atau Calla Lily) yang berasal dari Pulau Sumatra1. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai spesies ini:

Status Kelangkaan:

Nama Sinonim:

Nama Daerah:

  • Di Pulau Sumatra, tanaman ini mungkin memiliki nama lokal yang berbeda. Namun, informasi lebih lanjut mengenai nama daerah spesifik perlu ditelusuri lebih lanjut.

Deskripsi Morfologi:

Amorphophallus gigas
Sumber : Amorphophallus gigas - seeds - Onszaden
  • Amorphophallus gigas adalah tanaman berbunga yang menarik perhatian karena ukuran dan bentuknya yang luar biasa. Tanaman ini memiliki daun tunggal yang besar, berbentuk seperti payung, dengan panjang hingga 2 meter. Daun ini tumbuh dari umbi besar yang tersembunyi di dalam tanah.
  • Spadiks (struktur bunga) Amorphophallus gigas juga sangat besar, mencapai tinggi hingga 3,4 meter. Spadiks ini dikelilingi oleh spathe (daun pelindung bunga) yang juga besar dan berwarna merah keunguan. Spathe ini memiliki aroma yang kuat dan tidak sedap, menarik serangga penyerbuk.
  • Tuber (corm) tanaman ini adalah yang terbesar kedua setelah A. titanum, dengan berat hingga 154 pon (70 kilogram).

Tempat Tumbuh dan Persebaran:

  • Spesies ini endemik di Pulau Sumatra. Habitatnya meliputi hutan-hutan lebat dan daerah yang lembap.

Kegunaan dan Potensi:

  • Meskipun informasi mengenai kegunaan spesifik Amorphophallus gigas masih terbatas, beberapa spesies dalam genus Amorphophallus digunakan dalam pengobatan tradisional. Umbi tanaman ini mungkin memiliki nilai ekologi dan potensi farmakologis yang perlu lebih dipelajari.

Pembudidayaan:

  • Upaya pembudidayaan perlu ditingkatkan untuk melindungi dan memperbanyak populasi spesies ini.

Ancaman dan Tindakan Pelestarian:

  • Ancaman utama terhadap Amorphophallus gigas adalah perusakan habitat dan perburuan ilegal. Perlindungan habitat dan penegakan hukum yang ketat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan spesies ini.

Daftar Pustaka:

  • Say, J. M., & Bogner, J. (1995). Checklist of the Araceae of Malesia, Australia, and the tropical western Pacific region. Blumea. Supplement, 8(1), 1–161.
  • Koernicke, M. (September 1938). Amorphophallus. Feddes Repertorium Specierum Novarum Regni Vegetabilis, 101, 190.

Komentar

Postingan Populer