Apa yang Terjadi pada Darah Kita di Luar Angkasa?

     Sistem peredaran darah manusia bekerja tanpa henti untuk mengirimkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Namun, apakah Anda tahu bahwa sistem ini berubah ketika kita meninggalkan gravitasi Bumi? Ayo kita bahas bagaimana gravitasi (atau ketiadaannya) memengaruhi darah kita, terutama dalam kondisi luar angkasa.

Peran Gravitasi dalam Sistem Peredaran Darah

    Di Bumi, gravitasi membantu menarik darah ke bagian bawah tubuh kita. Saat kita berdiri, jantung dan pembuluh darah harus bekerja keras untuk memompa darah kembali ke atas, terutama ke otak. Inilah mengapa terkadang kita merasa pusing jika berdiri terlalu cepat—karena darah sempat "tertinggal" di kaki.

    Namun, di luar angkasa, tanpa gravitasi, darah dan cairan tubuh "mengapung" dan berpindah ke bagian atas tubuh, seperti kepala dan dada. Akibatnya, wajah astronot menjadi bengkak (sering disebut "moon face"), dan kaki mereka terlihat lebih kurus karena kekurangan cairan.

Masalah yang Dihadapi Astronot

  1. Jantung Bekerja Berbeda: Karena cairan tubuh bergeser, jantung astronot harus menyesuaikan cara memompa darah. Jantung mereka cenderung sedikit membesar untuk menangani perubahan ini.
  2. Kurangnya Darah (Anemia): Tubuh astronot memproduksi lebih sedikit sel darah merah di luar angkasa. Kondisi ini disebut anemia luar angkasa, tetapi biasanya tubuh pulih setelah mereka kembali ke Bumi.
  3. Tekanan Darah Rendah: Setelah kembali ke Bumi, beberapa astronot merasa pusing atau bahkan pingsan saat berdiri. Ini karena tubuh mereka belum terbiasa kembali bekerja melawan gravitasi.

Fakta Menarik tentang Darah di Luar Angkasa

  • Astronot bisa kehilangan hingga 22% dari total darahnya selama misi di luar angkasa. Inilah sebabnya astronot biasanya lebih lemah saat pulang.
  • Untuk mengatasi pusing saat kembali ke Bumi, beberapa astronot memakai pakaian tekanan khusus yang membantu mengembalikan darah ke kaki.
  • Wajah "bengkak" astronot tidak permanen. Biasanya, cairan tubuh kembali ke distribusi normal dalam beberapa hari setelah kembali ke Bumi.

Mengapa Ini Penting?

    Penelitian tentang peredaran darah di luar angkasa membantu kita lebih memahami cara tubuh manusia beradaptasi di lingkungan ekstrem. Pengetahuan ini juga berguna untuk mengembangkan cara baru mengatasi penyakit seperti tekanan darah rendah dan anemia di Bumi.

Kesimpulan

    Tubuh manusia adalah mesin luar biasa yang bisa beradaptasi dalam kondisi ekstrem seperti di luar angkasa. Namun, perjalanan panjang ke luar angkasa tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan. Itulah sebabnya penelitian tentang gravitasi dan peredaran darah terus dilakukan, baik untuk mendukung misi ke Mars maupun meningkatkan kualitas hidup di Bumi.


Daftar Pustaka

  1. Whittemore, S., & Cooley, D. A. (2004). The Circulatory System: Your Body How It Works. Chelsea House Publishers.
  2. NASA. (2023). Physiological Effects of Spaceflight on Humans. Retrieved from www.nasa.gov.
  3. Ames Center for Gravitational Biology. (2023). Research on Human Circulation in Microgravity. Retrieved from https://www.gravitationalbiology.org.

Komentar

Postingan Populer