Mangifera gedebe: Pohon Mangga Langka Indonesia

    Mangifera gedebe, atau dikenal dengan nama lokal gedeper, kepih, atau kedepir, merupakan spesies pohon besar dari keluarga Anacardiaceae. Pohon ini tergolong dalam kategori rawan (Vulnerable, VU) menurut IUCN, dengan populasi yang terus menurun akibat hilangnya habitat alaminya.


Ciri-Ciri Morfologi

Mangifera gedebe memiliki beberapa ciri morfologi yang khas:
  • Tinggi Pohon: Dapat mencapai 30 meter dengan diameter batang hingga 60 cm.

  • Kulit Batang: Berwarna abu-abu atau cokelat muda, permukaannya licin atau bercelah.

  • Daun: Berbentuk menjorong hingga melonjong dengan ukuran 5,5–4 cm × 2,5–3 cm.

  • Bunga: Berwarna putih, berkelopak dengan panjang 2–3 mm, dan berbulu halus.

  • Buah: Berdiameter 8–9 cm, memiliki daging tipis dan berserat.


Habitat dan Persebaran

Pohon ini tumbuh liar di habitat alami berikut:

  • Ekosistem: Hutan pamah, tepi sungai, dan hutan payau pada ketinggian di bawah 100 meter di atas permukaan laut.

  • Wilayah Persebaran: Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Berdasarkan data herbarium, Mangifera gedebe belum ditemukan di Sulawesi dan Maluku.


Kegunaan dan Potensi

  • Buah: Buah muda Mangifera gedebe dapat dimakan.

  • Kayu: Kayunya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Namun, kayu ini tergolong dalam kelas awet V dengan kekuatan kelas III, sehingga kurang tahan lama.


Ancaman dan Upaya Konservasi

Mangifera gedebe menghadapi berbagai ancaman serius, termasuk:

  1. Penurunan Kualitas Habitat: Alih fungsi lahan dan eksploitasi berlebihan menjadi penyebab utama.

  2. Konservasi Ex-situ: Pohon ini telah ditanam di beberapa lokasi konservasi, seperti:

    • Kebun Raya Bogor

    • Kebun Plasma Nutfah Cukur Gondang, Probolinggo

  3. Konservasi In-situ: Pohon ini juga ditemukan di Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua.


Penutup

    Mangifera gedebe adalah salah satu kekayaan flora Indonesia yang membutuhkan perhatian dan tindakan konservasi serius. Dengan upaya perlindungan habitat dan pelestarian spesies, keberadaan pohon ini dapat terus dijaga untuk generasi mendatang.


Referensi

  1. Kochummen, K. M. (1989). Anacardiaceae. In Ng, F. S. P. (Ed.), Tree Flora of Malaya (Volume 4, pp. 166-178). Longman Malaysia.

  2. Prosea Foundation (1994). Plant Resources of South-East Asia No. 2: Edible Fruits and Nuts. Backhuys Publishers.

  3. IUCN. (2021). The IUCN Red List of Threatened Species. Retrieved from https://www.iucnredlist.org.

  4. Nasution, R. E., & Santoso, A. (1996). Mangifera L. In Verheij, E. W. M., & Coronel, R. E. (Eds.), Plant Resources of South-East Asia No. 2: Edible Fruits and Nuts. Backhuys Publishers.

  5. Rugayah et al. (2017). Tumbuhan Langka Indonesia: 50 Jenis Tumbuhan Terancam Punah. LIPI Press.

Catatan:

  • Artikel ini masih dalam pengembangan dan informasi yang dimuatnya dapat berubah seiring dengan kemajuan penelitian ilmiah.
  • Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.

Komentar

Postingan Populer