Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mengapa Seleksi Alam Tidak Bekerja Demi Spesies?
Kritik Richard Dawkins terhadap Seleksi Kelompok dalam Buku The Selfish Gene
Pendahuluan: Evolusi—Antara Individu, Kelompok, dan Gen
Selama dekade awal abad ke-20, banyak ahli biologi percaya bahwa evolusi bekerja demi kebaikan spesies. Misalnya, jika suatu spesies berkembang biak secara berlebihan dan menghadapi risiko kelaparan massal, mereka dipercaya akan mengurangi kelahiran secara naluriah demi keseimbangan alam.
Namun, Richard Dawkins dalam The Selfish Gene membongkar mitos ini. Ia menegaskan bahwa evolusi tidak peduli pada spesies atau kelompok—evolusi hanya peduli pada replikator paling efisien: gen.
Apa Itu Seleksi Kelompok?
Seleksi kelompok (group selection) adalah gagasan bahwa:
-
Organisme bertindak demi keuntungan kelompok atau spesies secara keseluruhan,
-
Individu “mengorbankan diri” demi mempertahankan populasi atau lingkungan.
Contohnya:
-
Kelinci tidak berkembang biak berlebihan agar tidak menyebabkan kehabisan makanan.
-
Burung menghindari memiliki terlalu banyak anak agar populasi tetap stabil.
Dawkins dengan tegas menyatakan bahwa gagasan ini keliru secara logika evolusioner dan tidak didukung bukti kuat.
Kritik Dawkins: Gen, Bukan Spesies, yang Bereplikasi
Dawkins menekankan bahwa:
-
Spesies tidak bereproduksi, yang bereproduksi adalah individu.
-
Kelompok tidak mewariskan informasi, yang mewariskan adalah gen.
“Tidak ada mekanisme seleksi yang dapat menurunkan varian perilaku altruistik kelompok ke generasi berikutnya jika tidak melewati gen.”
(Bab 1 & Bab 3, versi PDF)
Artinya:
-
Jika seekor individu mengorbankan diri demi kelompok, tetapi tidak mewariskan gen yang menyebabkannya berperilaku demikian, maka perilaku itu akan hilang.
-
Sebaliknya, gen yang “egois” akan bertahan dan terseleksi, karena pemiliknya berhasil bereproduksi lebih banyak.
Ilustrasi Biologis: Mengapa Altruisme untuk Spesies Tidak Stabil
Misalnya, jika dalam suatu populasi burung:
-
90% individu bertelur dalam jumlah sedang untuk menjaga kestabilan populasi,
-
Tapi 10% individu memiliki mutasi yang membuat mereka bertelur lebih banyak...
...maka dalam waktu singkat, varian gen “rakus” akan mengambil alih populasi, bahkan jika pada akhirnya populasi runtuh.
Inilah bukti bahwa strategi demi kelompok akan dikalahkan oleh strategi egois dalam skala genetik, kecuali ada mekanisme pengimbangan (misalnya hukuman langsung, pengenalan sosial, atau struktur spesifik populasi).
Altruisme Sejati? Hanya Mungkin dalam Seleksi Gen dan Kin Selection
Dawkins tidak menolak keberadaan altruisme, tetapi ia menjelaskan bahwa:
-
Altruisme sejati hanya stabil secara evolusioner jika terjadi di antara kerabat dekat (kin selection),
-
Atau jika terdapat balasan langsung atau reputasi (reciprocal altruism),
-
Bukan karena kepentingan abstrak kelompok.
Dengan kata lain, perilaku “baik hati” tetaplah hasil seleksi egois genetik, bukan moralitas spesies.
Apa Konsekuensinya bagi Pemahaman Ekologi dan Etika?
Gagasan ini mengubah banyak asumsi lama:
-
Konservasi lingkungan tidak bisa hanya bergantung pada “naluri menjaga alam”.
-
Manusia tidak akan secara otomatis “menjaga populasi” tanpa sistem budaya dan hukum.
-
Moralitas, kerja sama, dan pengorbanan adalah produk budaya dan seleksi genetik, bukan warisan biologis kelompok.
Dawkins menyatakan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa menyadari permainan ini, dan memutuskan untuk melawannya—dengan menciptakan etika dan budaya yang melampaui naluri genetik.
Kesimpulan: Evolusi Bukan Demi Kebaikan Bersama
Dalam The Selfish Gene, Dawkins membongkar ilusi bahwa evolusi adalah proses yang “bijaksana” atau “kolektif”. Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa:
-
Seleksi alam bekerja pada tingkat gen, bukan spesies.
-
Kelangsungan hidup kelompok tidak akan menyelamatkan perilaku yang tidak menguntungkan individu.
-
Alam tidak peduli pada keberlanjutan populasi, kecuali jika itu memperkuat gen-gen tertentu.
Dengan pemahaman ini, kita bisa melihat bahwa tanggung jawab moral dan sosial manusia bukanlah warisan alam, tapi hasil kesadaran budaya.
Daftar Pustaka
Dawkins, R. (2017). The Selfish Gene (Edisi ulang tahun ke-40, terj. K. El-Kazhiem). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Catatan:
- Artikel ini masih dalam pengembangan dan informasi yang dimuatnya dapat berubah seiring dengan kemajuan penelitian ilmiah.
- Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.
Postingan Populer
Antibiotik β-Laktam: Mekanisme Kerja, Jenis, dan Contohnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Interaksi Spesies: Kompetisi dan Predasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar