Unggulan
Mengapa Tidur Itu Penting: Apa yang Terjadi pada Lansia dan Dewasa Muda
Pendahuluan
Tidur bukan hanya waktu istirahat. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat. Ketika seseorang tidak tidur dengan baik, bukan hanya merasa mengantuk keesokan harinya, tetapi juga bisa mengalami gangguan pada sistem tubuh, terutama pada saraf otonom—yaitu sistem saraf yang bekerja secara otomatis untuk mengatur detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan lainnya.
Dua penelitian telah menyoroti hal ini: satu pada lansia, dan satu lagi pada dewasa muda. Meskipun dari dua kelompok umur yang berbeda, keduanya memberikan gambaran tentang bagaimana tidur memengaruhi tubuh, dan bagaimana terapi bisa membantu.
Fenomena Gangguan Tidur pada Lansia
Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami banyak perubahan fisik dan psikologis. Salah satunya adalah tidak bisa tidur nyenyak seperti saat masih muda. Lansia cenderung:
-
Sulit tertidur
-
Sering terbangun di malam hari
-
Tidur lebih sebentar dari yang dibutuhkan
Penelitian menunjukkan bahwa terapi murottal Al-Qur’an (mendengarkan lantunan ayat suci dengan irama tertentu) bisa membantu lansia menjadi lebih tenang dan tidur lebih baik. Efek suara yang lembut dan berirama memberikan ketenangan pada pikiran, seperti musik yang menenangkan.
Apa yang Terjadi Saat Mendengar Murottal?
-
Detak jantung melambat
-
Pernafasan menjadi lebih pelan
-
Hormon stres menurun
-
Tubuh lebih rileks
Semua hal ini membantu seseorang tidur lebih cepat dan lebih lama. Dalam penelitian tersebut, waktu tidur lansia meningkat dan frekuensi bangun di malam hari berkurang secara signifikan setelah rutin mendengarkan murottal selama 10 hari.
Fenomena Gangguan Tidur pada Dewasa Muda
Sementara itu, pada dewasa muda, terutama mahasiswa, tidur juga menjadi tantangan. Banyak dari mereka tidur larut karena tugas, gadget, atau gaya hidup yang tidak teratur. Penelitian lain menunjukkan bahwa:
-
1 dari 3 mahasiswa mengalami gangguan tidur
-
Meski begitu, sebagian besar dari mereka masih memiliki sistem saraf otonom yang sehat
Saraf otonom dapat diukur lewat alat yang membaca detak jantung, disebut dengan Heart Rate Variability (HRV). Dalam studi ini, meskipun ada gangguan tidur, HRV tetap dalam batas normal karena usia muda membuat tubuh lebih kuat beradaptasi.
Namun, ada yang perlu diperhatikan:
-
Jika pola tidur buruk ini terus berlanjut, bisa menyebabkan tekanan darah naik, stres, dan risiko penyakit jantung di masa depan.
-
Jadi, walaupun belum terlihat efek besar sekarang, gaya hidup yang tidak sehat bisa berdampak di usia lanjut.
Mengapa Kedua Penelitian Ini Penting?
Gabungan dari dua studi ini menunjukkan bahwa:
-
Lansia lebih rentan terhadap gangguan tidur dan dampaknya terhadap kesehatan, tetapi bisa dibantu dengan terapi sederhana seperti murottal.
-
Dewasa muda punya daya tahan lebih tinggi, tapi tetap perlu menjaga pola tidur agar tidak menimbulkan penyakit di masa mendatang.
Kesimpulan
Tidur bukan hanya sekadar istirahat, tetapi juga waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri. Gangguan tidur bisa memengaruhi kesehatan secara menyeluruh, terutama fungsi jantung dan otak. Bagi lansia, terapi murottal adalah cara yang efektif, alami, dan menenangkan untuk membantu tidur lebih baik. Bagi dewasa muda, penting untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup, meskipun tubuh masih kuat.
Daftar Pustaka
-
Riyanto, R., & Hastuti, E. (2020). Terapi Murottal dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Tidur Lansia. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 597–606. https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1091
-
Rozy, R. M. F., & Risdiana, N. (2019). Hubungan antara Gangguan Pola Tidur dengan Keseimbangan Sistem Saraf Otonom pada Usia Dewasa Muda. Mutiara Medika, 19(1), 1–6. https://doi.org/10.18196/mm.190120
Catatan:
- Artikel ini masih dalam pengembangan dan informasi yang dimuatnya dapat berubah seiring dengan kemajuan penelitian ilmiah.
- Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.
Postingan Populer
Antibiotik β-Laktam: Mekanisme Kerja, Jenis, dan Contohnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Interaksi Spesies: Kompetisi dan Predasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar