Unggulan

Menjadi Dewasa: Proses Perkembangan Manusia dari Remaja Menuju Kedewasaan

Pendahuluan

Menjadi dewasa adalah lebih dari sekadar mencapai usia tertentu. Ia merupakan proses panjang yang melibatkan perubahan mendalam dalam struktur tubuh, fungsi biologis, dan yang paling penting, cara individu memahami diri dan dunianya. Transisi dari remaja ke dewasa adalah periode yang penuh tantangan—karena individu tidak hanya harus menghadapi perubahan fisik, tetapi juga harus mengembangkan struktur psikologis yang lebih matang dan mandiri.

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri proses tersebut dari dua perspektif:

  • Robert Kegan, yang menyoroti perkembangan kesadaran dan makna diri.

  • Ted Zerucha, yang menjelaskan perubahan fisiologis dan sistem tubuh dalam proses kedewasaan.


I. Perkembangan Psikologis: Membangun Diri Sejati (Robert Kegan)

Robert Kegan dalam The Evolving Self menyatakan bahwa perkembangan manusia adalah proses aktif membangun struktur makna. Dalam konteks dari remaja ke dewasa, individu berpindah dari struktur kesadaran yang berorientasi sosial ke struktur yang lebih reflektif dan mandiri.

1. Interpersonal Self (Remaja Akhir)

  • Pada tahap ini, identitas dibangun dari hubungan interpersonal.

  • Remaja sangat terpengaruh oleh bagaimana mereka dilihat dan diterima oleh orang lain.

  • Harga diri bergantung pada pengakuan sosial.

  • Individu mulai mengembangkan empati dan membentuk ikatan emosional, tetapi belum memiliki identitas nilai yang sepenuhnya otonom.

2. Institutional Self (Dewasa Awal)

  • Individu mulai membangun sistem nilai internal.

  • Terdapat kesadaran tentang siapa diri mereka di luar pengaruh sosial.

  • Muncul rasa tanggung jawab, komitmen terhadap tujuan hidup, dan prinsip moral yang mandiri.

  • Orang dewasa tidak lagi sekadar menyesuaikan diri dengan lingkungan, tetapi mulai mengatur hidupnya sendiri berdasarkan nilai dan tujuan pribadi.

3. Interindividual Self (Dewasa Matang)

  • Di tahap ini, individu menyadari bahwa setiap orang memiliki sistem nilai dan makna yang sah dan beragam.

  • Mulai mampu menjalin relasi yang sehat tanpa kehilangan jati diri.

  • Diri menjadi fleksibel, mampu berdialog, bekerja sama, dan menavigasi kompleksitas relasi serta ketidakpastian hidup.

“Menjadi dewasa”, dalam pandangan Kegan, bukanlah mencapai stabilitas psikologis, tetapi kemampuan untuk terus berkembang secara sadar dan bermakna di tengah hubungan dan perubahan yang dinamis.


II. Perkembangan Biologis: Tubuh yang Menstabilkan Diri (Ted Zerucha)

Dalam buku Human Development, Ted Zerucha menyoroti bahwa masa dewasa adalah fase di mana tubuh manusia mencapai puncak performa biologis, tetapi juga mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan bertahap jika tidak dijaga dengan baik.

1. Dewasa Awal (Usia ± 20–40 Tahun)

  • Seluruh sistem tubuh (saraf, reproduksi, otot, dan organ vital) telah mencapai kematangan penuh.

  • Kinerja fisik dan daya tahan berada di puncaknya.

  • Otak bagian depan (prefrontal cortex) telah berkembang optimal, meningkatkan kemampuan berpikir logis, perencanaan, dan kontrol emosi.

2. Dewasa Madya (Usia ± 40–60 Tahun)

  • Muncul penurunan fungsi metabolik dan regeneratif: otot mulai kehilangan massa, metabolisme melambat, dan stamina berkurang.

  • Risiko penyakit kronis meningkat: hipertensi, diabetes, jantung, kolesterol tinggi.

  • Pengaruh gaya hidup menjadi sangat penting. Kebiasaan sehat (olahraga, makan seimbang, manajemen stres) menjadi penentu kualitas hidup.

3. Dewasa Akhir (Usia > 60 Tahun)

  • Sistem imun dan saraf mulai melemah.

  • Fungsi otak seperti memori jangka pendek dan kecepatan kognitif menurun, meskipun kebijaksanaan dan intuisi sosial sering meningkat.

  • Tubuh menjadi lebih rentan terhadap cedera dan penyakit, namun dengan perawatan yang tepat, kualitas hidup tetap bisa tinggi.

Zerucha menyimpulkan bahwa meskipun tubuh mencapai puncaknya di usia 20-an, kualitas kehidupan dewasa sangat tergantung pada kebiasaan dan keputusan kesehatan sepanjang hidup.


III. Perbedaan Tahap Perkembangan: Remaja vs Dewasa

Kesimpulan

Menjadi dewasa adalah proses menyelaraskan tubuh yang mulai menua dengan jiwa yang terus bertumbuh. Dari sisi fisik, masa dewasa adalah puncak sekaligus awal dari tantangan menjaga kesehatan jangka panjang. Dari sisi psikologis, masa ini adalah waktu untuk membangun prinsip hidup yang stabil, mandiri, namun tetap terbuka terhadap perbedaan.

Robert Kegan membantu kita memahami bahwa kedewasaan sejati bukanlah soal menjadi “stabil”, tetapi soal kemampuan bertumbuh dalam relasi dan kompleksitas. Sementara Ted Zerucha mengingatkan bahwa tubuh dewasa adalah hasil dari investasi kesehatan sejak muda.

Dengan memahami proses ini secara utuh, kita bisa lebih siap menghadapi perubahan, dan membimbing generasi berikutnya meniti jalan yang sama.


Daftar Pustaka

  1. Kegan, Robert. The Evolving Self: Problem and Process in Human Development. Cambridge: Harvard University Press, 1982.

  2. Zerucha, Ted. Human Development (Your Body: How It Works). New York: Chelsea House, 2004.

Catatan:

  • Artikel ini masih dalam pengembangan dan informasi yang dimuatnya dapat berubah seiring dengan kemajuan penelitian ilmiah.
  • Harap diperhatikan bahwa rincian spesifik yang disajikan dalam sumber ini akan bervariasi dan memerlukan akses langsung ke sumber tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang konten yang dijelaskan.

 

Komentar

Postingan Populer